Metode Penghitungan Upah Perangsang (Insentif)

Sistem insentif finansial
– Sistem insentif variabel – individual
-Rencana insentif untuk karyawan operasional
-Rencana insentif untuk manajer
-Sistem Sugesti
-Komisi
– Sistem insentif kelompok
-Unit keluaran kelompok (group piece rate)‏
-Rencana pembagian produksi (production-sharing plans)‏
-Rencana pembagian laba (profit-sharing plans)‏
-Pemilikan saham oleh karyawan (employee stock ownership)‏
Rencana insentif untuk karyawan operasional
– Diperlukan dua jenis data:
-Jumlah keluaran (output) rata-rata yang ditetapkan sebagai standar prestasi kerja.
-Jumlah uang yang layak dan adil bagi jumlah rata-rata hasil kerja itu.
– Biasanya ada dua katagori:
-Piece rates
-Time bonuses
– Rencana insentif operatif yang sering digunakan adalah unit keluaran langsung (straight piece work)‏

– Contoh;
Bila standar ditetapkan 50 unit per jam, tingkat upah dasar adalah Rp.500,- per jam, dan karyawan memproduksi 600 unit dalam 8 jam sehari.
Maka tingkat upah per unit adalah Rp.500,- : 50 = Rp.10,-
Penghasilan total sebesar 600 x Rp.10,- = Rp.6000,-
Bila penghasilan setiap jam dijamin tanpa memperhatikan tingkat output (8 x Rp.500,- = Rp.4000,-)‏
Penghasilan insentif dalam contoh ini adalah sebesar Rp.6000,- - Rp.4000,- = Rp.2000,-
– Time bonuses biasanya dibagi menjadi tiga:
-Waktu pengerjaan
-Waktu yang dihemat
-Waktu standar
– Sebagai contoh, bila selama 8 jam kerja sehari, seorang karyawan berhasil menyelesaikan tugas yang mempunyai waktu total standar 12 jam, maka berarti waktu pengerjaan sama dengan 8 jam; waktu yang dihemat sebesar 4 jam, dan waktu standar sama dengan 12 jam.

Metode Penghitungan Upah Perangsang (Insentif)

0 comments: